Wednesday, December 15, 2004

 

Balikpapan


Wah tinggal 6 hari lagi harus meninggalkan Balikpapan nih, mo cuti panjang soalnya. Aku mo cerita sedikit tentang kota Balikpapan nih, boleh khan. Boleh dong, wong blog sendiri yak.
Buat yang belum tahu dimana itu Balikpapan, coba buka peta lengkap Indonesia dan arahkan pandangan Anda ke sebelah timur pulau Kalimantan. Nah Balikpapan terletak di pesisir timur pulau Kalimantan, sebahagian wilayahnya menghadap ke Selat Makassar dan sebahagian lagi menghadap ke Teluk Balikpapan.
Penduduk Balikpapan umumnya pendatang, disini hampir tidak ada budaya asli daerah, budaya masyarakat di Balikpapan adalah budaya campuran dari budaya berbagai suku masyarakat yang mendiami wilayah ini. Dari pengamatan, hampir seluruh penduduk Balikpapan bekerja, ngga pernah tuh liat ada pengangguran nongkrong2 di tepi jalan dan jarang sekali ada pengemis dan peminta2. Masyarakat Balikpapan umumnya bekerja di sektor jasa dan perdagangan.
Salah satu hal yang membuat kota ini punya arti penting adalah sebahagian wilayah kota ini digunakan oleh sebuah perusahaan pertambangan minyak dan gas nasional sebagai tempat pemrosesan dan penampungan minyak dan gas bumi. Jadi minyak mentah dan gas bumi yang berasal dari lapangan-lapangan minyak dan gas bumi di sekitar Balikpapan akan dibawa dengan tanker-tanker menuju Balikpapan untuk seterusnya diproses dan dipersiapkan menjadi bahan-bahan yang bisa digunakan. Contohnya minyak mentah tersebut dapat diproses menjadi minyak tanah, minyak solar, bensin premium, avtur, dan bahan-bahan bakar tipe lain. Hasil pemrosesan tersebut selanjutnya akan ditampung dan siap didistribusikan ke sebahagian besar wilayah timur Indonesia.
Di samping itu, Balikpapan juga menjadi pelabuhan penting, baik bagi transportasi udara maupun transportasi laut. Balikpapan punya bandara internasional Sepinggan di utara kota yang melayani penerbangan ke dalam dan luar negeri. Kalo dibandingin ama bandara Soekarno Hatta di Jakarta emang kalah besar sih, cuman keamanan dan kenyamanannya lebih baik di sini. Volume penerbangan lumayan tinggi juga, kalo ngga salah denger ada yang bilang ini bandara nomer 3 tersibuk di Indonesia setelah Soekarno Hatta dan I Ngurah Rai, tapi perlu dicek lagi kebenaran informasinya ya. Pelabuhan laut Semayang di selatan juga menjadi pintu masuk ke Kalimantan Timur. Pelabuhan laut ini juga lumayan besar, melayani kapal-kapal penumpang ke pulau Jawa dan Sulawesi.
Cuman sayangnya, biaya hidup di kota ini lumayan mahal. Setelah ngebandingin beberapa hal malah lebih mahal daripada biaya hidup di Jakarta. Saya yang biasanya makan nasi Padang emperan di Jakarta cukup dengan keluar 8 rebu rupiah dengan satu lauk, udah pake nasi tambah plus teh botol, disini mana dapet. Makan nasi Padang dengan spek seperti di atas bisa2 abis 12-15 rebu. Iya itulah barangkali konsekuensi kota yang hampir semua bahan makan di-impor dari luar. Beras aja didatangkan dari pulau Jawa, sayur ada kemungkinan juga di-impor. Yang ngga di-impor barangkali hanya bahan-bahan makanan dari laut, semisal ikan, udang, cumi, dan lain-lain.
Wah banyak juga ya ceritanya, karena udah mo pulang, saya cukupkan untuk sementara ampe disini, ntar2 tak sambung lagi.

This page is powered by Blogger. Isn't yours?